Merajut Ukhuwah, Dalam Dakwah, Bernuansa Ilmiah

Merajut Ukhuwah, Dalam Dakwah, Bernuansa Ilmiah

Minggu, 13 Maret 2011

Pelajaran dan Nasehat dari Kisah Umat-Umat Terdahulu

Oleh: Asy-Syaikh Muqbil bin Haadi Al-Wadi’iy
Segala puji bagi Allah, semoga shalawat dan salam atas Nabi kita, pengikut-Nya, dan para Shahabatnya. Dan demikian juga semoga Allah memberikan banyak keselamatan atasnya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam adalah hamba dan utusan-Nya.
Amma ba’du,
Sesungguhnya pada kisah umat-umat terdahulu dan apa yang Allah turunkan kepada mereka berupa murka dan siksa Allah disebabkan berpalingnya mereka dari apa yang dibawa oleh para rosul, terdapat satu pelajaran dan nasehat.
Allah berfirman dalam kitab-Nya yang mulia
” Dan berapa banyak (penduduk) negeri yang mendurhakai perintah Rabb mereka dan rasul-rasulNya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras, dan Kami adzab mereka dengan adzab yang mengerikan.” (Qs. Ath-Thalaq)
Dan Allah berfirman
” Dan kami menakut-nakuti mereka (orang-orang terdahulu), tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka. “ (Qs. Al-Isra: 60)
Maka pada kisah umat-umat terdahulu memberikah ibroh (pelajaran) dan peringatan bagi kita dari menolak sesuatu yang dibawa oleh Nabi kita Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam. Maka wajib kita untuk bertaubat kepada Allah.
Sejarah Bencana Besar Yang Terjadi Pada Umat Islam
Dan aku telah menukil dalam masalah ini dari kitab ‘Al-Makhroj min Al-Fitnah tentang ujian Allah terhadap umat Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam setelah Nabi kita Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam sampai masa Ibnu Jauzi rahimahullah. Ini sedikit nukilan dari yang disebutkan Ibnul Jauzi di dalam kitab Al-Mudhisy dan tidak diambil semua. Dan masih tersisa dari masa Ibnul Jauzi sampai masa kita ini, kalau seseorang menelitinya tentu akan menjadi lebih banyak. Dan yang perlu diketahui bahwa gempa tidak terjadi pada masa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dan masa Abu Bakar radhiyallahu’anhu akan tetapi terjadi pada masa Umar bin Khathab radiyallahu’anhu.
Kami mengatakan, Al-Hafidz Ibnul Jauzi membawakan dalam kitabnya Al-Mudhisy sebagian peristiwa-peristiwa yamg terjadi pada umat Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam, baik berupa kelaparan dan gempa. Dan aku berpandangan untuk mengangkatnya karena di dalamnya ada pelajaran.
Ibnul Jauzi rahimahullah berkata:
Fasal Tentang Kekeringan dan Kematian Yang Merata
~ Bumi mengalami kekeringan pada tahun 18 H. Waktu itu angin menghembuskan debu seperti abu, sehingga tahun itu disebut tahun kebinasaan. Dan binatang liar menjadi jinak pada manusia, ‘Umar radiyallahu’anhu bersumpah tidak akan makan lemak dan daging sampai orang-orang bisa hidup. Kemudian ‘Umar radiyallahu’anhu beristisqa’ (meminta hujan kepada Allah) dengan perantaraan do’a Al-Abbas bin Abdul Muthallib radiyallahu’anhu. Sehingga mereka diberi hujan. Pada tahun itu terjadi wabah Tha’un (Pes) yang menjalar di daerah ‘Amawas (satu daerah di Palestina), pada wabah itu meninggal Abu ‘Ubaidah, Mu’adz, dan Anas radiyallahu’ahun ajmain.
~ Pada tahun 96 H terjadi tha’un yang menyapu bersih. Dalam 3 hari meninggal 70.000 orang. Adapula satu penghuni rumah yang meninggal , kemudian pintu rumah tersebut di plester dengan tanah sehingga rumah tersebut menjadi kuburan bagi mereka, karena tidak ada orang yang mengeluarkan mereka ke pekuburan dan menggalikan kubur untuk mereka.
~ Pada tahun 131 H, pada hari pertama telah meninggal 70.000 orang karena tha’un . Pada hari kedua meninggal 70.000 orang lebih. Pada hari ketiga orang-orang binasa.
~ Pada tahun 334 H, anak-anak disembelih, bangkai dimakan. Harta pilihan dibeli dengan adonan roti. Satu takaran tepung dibeli untuk pembesar negeri dengan harga 20.000 dirham.
~ Pada tahun 448 H, terjadi kekeringan yang merata. Hingga bangkai dimakan dan satu takaran sayuran berharga tujuh dinar (mata uang emas), safarjalah (sejenis buah jambu) dan buah delima berharga satu dinar, mentimun dan bunga teratai dibeli dengan satu dinar.
~ Pada tahun berikutnya terjadi wabah, dan digali lubang -seperti lubang untuk menangkap singa- untuk mengubur 20-30 orang kemudian mereka di lempar ke dalamnya. Kemudian semua orang bertaubat, mereka menuang minum-minuman keras dan memakmurkan masjid.
Fasal Tentang Gempa Bumi dan Tanda-Tanda Kekuasan Allah
~ Terjadi gempa bumi pada tahun 94 H selama 40 hari, sehingga bangunan bagunan tinggi menjadi runtuh. Dan kota Anthakiyyah (satu kota di Syam) menjadi hancur
~ Pada tahun 224 H terjadi gempa bumi di daerah Farghonah, gunung-gunung retak sehingga penduduk negeri berlarian menuju laut dan perahu-perahu. Keadaan ini berlangsung selama 16 hari.
~ Pada tahun 233 H terjadi gempa bumi di Damsyiq sehingga rumah-rumah roboh dan meninggallah manusia di dalamnya. Sebuah desa Al-Ghuthoh terbalik bersama penduduknya, tidak ada yang selamat dari penduduknya kecuali satu orang. Dan Anthakiyyah mengalami gempa bumi sampai meninggal 20.000 orang.
~ Pada tahun 460 H terjadi gempa di Palestina, pada kejadian itu 15.000 orang binasa dan terbelah batu baitu maqdis kemudian kembali dan merapat lagi. Laut hilang sejauh perjalanan satu hari dan tenggelam dibumi (hal ini hampir mirip seperti yang terjadi saat tsunami di Aceh, pent). Sehingga orang-orang berdesakan kedalam laut. Kemudian air laut kembali kepada mereka, sehingga banyak diantara mereka meninggal.
~ Pada tahun 533 H terjadi gempa di Janzah -sebuah negeri besar di Iran-. Gempa bumi itu menimpa 230.000 orang dan membinasakan mereka. Da terjadi gempa yang semisal dalam jarak sejauh 10 farsakh.
~ Pada tahun 551 H terjadi gempa di Syam di 13 negeri Islam. Ada diantara negeri itu binasa semua, ada yang binasa sebagiannya.
Sampai disini nukilan dari Ibnul Jauzi rahimahullah.
Dan Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitabnya Al Bidayah wa An Nihayah telah menyebutkan sebagian besar dari kejadian-kejadian ini secara terpisah menurut peristiwa-peristiwa tahunan. Dan beliau menambahkan padanya kejadian-kejadian sesudah masa Al-Hafidz Ibnul Jauzi rahimahullah.
Pada peristiwa-peristiwa itu terkandung pelajaran dan peringatan. Semoga Allah memberikan taufiq kepada kaum muslimin untuk kembali kepada Allah, untuk bertaubat kepada Allah dengan taubat yang benar dan untuk membuang taqlid kepada orang-orang yang menyelisihi Al-Qur’an dan As-Sunnah. Aamiin
~ Disalin secara ringkas dari buku “Ada Apa Dengan Gempa Bumi dan Bencana Yang Menimpa Umat Islam” oleh Asy-Syaikh Muqbil bin Haadi Al-Wadi’iy rahimahullah dari hal. 90 – 121.
Abu Sahal al-Atsary
Ahad, 13 Maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar