Ketika meng-cross check seseorang yang meminta pertemanan di fb (Facebook-red) beberapa hari yang lalu, saya lihat nama, tidak dikenal, lalu saya telusuri profilnya, berasal dari kota yang saya yakin tidak pernah ada kontak dengan dia. Lalu saya coba dengan asal sekolah, juga bukan seseorang yang satu alumni. Lalu saya coba lihat di dindingnya, seseorang akan terlihat cara pandangnya dari cara dia menulis dan apa yang dia tulis.
Di dindingnya, dia tulis, kurang lebih demikian “Pertama kali dalam sejarah, Miss Amerika 2010 adalah seorang muslim Amerika.” Saya bukan seorang psikolog, jadi tidak dapat mengetahui apakah ungkapan tersebut ungkapan bangga, atau ungkapan perasaan yang lain.
Saya tidak hendak membicarakan orang tersebut yang meminta pertemanan, saya hanya ingin membawa apa yang dia tulis. Terus terang, ketika membaca isi dari dinding di Facebooknya, yang membuat saya tertarik adalah “Miss Amerika pertama yang muslim”.
Bagi kalangan tertentu, menjadi seorang Miss yang mewakili sebuah negara adalah sebuah kebanggaan. Memang seperti itulah realitanya, sehingga untuk mendaftar saja butuh pengorbanan, karena harus mengantri layaknya mendaftar CPNS.