Merajut Ukhuwah, Dalam Dakwah, Bernuansa Ilmiah

Merajut Ukhuwah, Dalam Dakwah, Bernuansa Ilmiah

Rabu, 09 Maret 2011

Bagaimana Hilangnya Hafalan Al Qur'an Karena Musik...???

 Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan  sahabatnya.

Kisah ini adalah kisah berharga yang kami tujukan bagi para penghafal Al Qur’an. Terserah ia adalah penghafal qur’an yang kaamil (sempurna), atau hanya 10 juz, 5 juz atau bahkan beberapa surat saja.
Ia adalah seorang yang Allah telah beri nikmat untuk menghafalkan Al Qur’an sejak kecil. Ia sudah menghafalkannya dengan tertancap mantap di dalam hati. Sampai katanya, ia tidak pernah melupakan satu ayat pun dalam bacaannya dan hafalannya. Dan ini sudah dikenal oleh guru dan orang-orang sekitarnya.

FENOMENA MARAKNYA PERDUKUNAN


Maraknya kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan alternatif cukup kuat, tak Cuma jamu tradisional dan pijat refleksi, tapi pengobatan lewat makhluk halus seperti jin banyak diminati.
Konglomerat jin, mudrika misalnya juga ikut laris, para normal menurut istilah kerennya, dukun menurut istilah kampungnya, orang pintar / tua menurut istilah jawanya…telah bermunculan dimana-mana.
Sebutan boleh berbeda - beda, namun hakikatnya tetap sama, sama-sama menyimpang dan merusak aqidah islam yang benar.

Terapi Rasulullah Menyembuhkan Penyakit Cinta

Oleh: Syaikhul Islam Ibnul Qayyim al Jauziyah

MUKADIMAH [1]
Virus hati yang bernama al isyq (cinta), ternyata telah memakan banyak korban. Mungkin anda pernah mendengar seorang remaja nekad bunuh diri disebabkan putus cinta, atau tertolak cintanya. Atau anda pernah mendengar kisah Qeis yang tergila-gila kepada Laila. Kisah cinta yang bermula sejak mereka bersama menggembala domba sewaktu kecil hingga dewasa. Akhirnya sungguh tragis, Qeis benar-benar menjadi gila ketika Laila dipersunting oleh pria lain. Apakah anda pernah mengalami problema seperti ini atau sedang mengalaminya ? Mari kita simak terapi mujarab yang disampaikan Ibnul Qayyim dalam karya besarnya Zadul Ma’ad.
___________________________

32 Cara Berbakti Kepada Orang tua

Asy Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu

1. Berbicaralah kamu kepada kedua orang tuamu dengan adab dan janganlah mengucapkan “Ah” kepada mereka, jangan hardik mereka, berucaplah kepada mereka dengan ucapan yang mulia.

2. Selalu taati mereka berdua di dalam perkara selain maksiat, dan tidak ada ketaatan kepada makhluk di dalam bermaksiat kepada sang Khalik.

3. Lemah lembutlah kepada kedua orangtuamu, janganlah bermuka masam serta memandang mereka dengan pandangan yang sinis.

4. Jagalah nama baik, kemuliaan, serta harta mereka. Janganlah engkau mengambil sesuatu tanpa seizin mereka.

5. Kerjakanlah perkara-perkara yang dapat meringankan beban mereka meskipun tanpa diperintah. Seperti melayani mereka, belanja ke warung, dan pekerjaan rumah lainnya, serta bersungguh-sungguhlah dalam menuntut ilmu.

Selasa, 08 Maret 2011

HADITS QUDSI Tiga Kelompok Pertama yang akan Dimasukkan ke Dalam Api Neraka

Hr. ath-Thirmidzi.

Rasulullaah Muhammad saw. bersabda,
Ketika Hari Perhitungan tiba, Allah Ta’ala turun kepada manusia untuk mengevaluasi mereka. Setiap anggota kelompok spiritual akan berlutut dalam ketakberdayaan. Manusia pertama yang dipanggil adalah mereka yang mengajarkan makna batin al-quran. Manusia kedua adalah mereka yang mati di jalan Allah, sedangkan ketiga adalah mereka yang melimpah ruah hartanya. Allah pun mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada yang tiga pertama.

Kamis, 03 Maret 2011

Sebuah Renungan dan Teguran Untuk Sebuah Perjalanan Kehidupan

Dengan panjang lebar ibu menjelaskan, sebenarnya sejak ada dalam kandungan aku telah dijodohkan dengan Raihana yang tak pernah kukenal. “Ibunya Raihana adalah teman karib ibu waktu nyantri di pesantren Mangkuyudan Solo dulu,” kata ibu. 

“Kami pernah berjanji, jika dikarunia anak berlainan jenis akan besanan untuk memperteguh tali persaudaraan. Karena itu ibu mohon keikhlasanmu,” ucap beliau dengan nada mengiba.

Dalam pergulatan jiwa yang sulit berhari-hari, akhirnya aku pasrah. Aku menuruti keinginan ibu. Aku tak mau mengecewakan ibu. Aku ingin menjadi mentari pagi di hatinya, meskipun untuk itu aku harus mengorbankan diriku.

Miss Amerika yang Muslimah, Apakah Sebuah Prestasi?

Ketika meng-cross check seseorang yang meminta pertemanan di fb (Facebook-red) beberapa hari yang lalu, saya lihat nama, tidak dikenal, lalu saya telusuri profilnya, berasal dari kota yang saya yakin tidak pernah ada kontak dengan dia. Lalu saya coba dengan asal sekolah, juga bukan seseorang yang satu alumni. Lalu saya coba lihat di dindingnya, seseorang akan terlihat cara pandangnya dari cara dia menulis dan apa yang dia tulis.
Di dindingnya, dia tulis, kurang lebih demikian “Pertama kali dalam sejarah, Miss Amerika 2010 adalah seorang muslim Amerika.” Saya bukan seorang psikolog, jadi tidak dapat mengetahui apakah ungkapan tersebut ungkapan bangga, atau ungkapan perasaan yang lain.
Saya tidak hendak membicarakan orang tersebut yang meminta pertemanan, saya hanya ingin membawa apa yang dia tulis. Terus terang, ketika membaca isi dari dinding di Facebooknya, yang membuat saya tertarik adalah “Miss Amerika pertama yang muslim”.
Bagi kalangan tertentu, menjadi seorang Miss yang mewakili sebuah negara adalah sebuah kebanggaan. Memang seperti itulah realitanya, sehingga untuk mendaftar saja butuh pengorbanan, karena harus mengantri layaknya mendaftar CPNS.